siapa kitaaaa.. SISWA!
kekuataaaan.. 55!
jiwa kitaaa.. MERAH PUTIH!
siswa samaptaaa.. RAWWRRR!!
Samapta. What a wonderful experience. Masa dimana kamu harus merayap, merangkak, mengguling, bahkan ditengah-tengah proses makan siangmu. Berendam di kolam berisikan keluarga kodok lengkap dari yang masih berbentuk telur, berudu, berudu berkaki, katak berekor, katak dewasa, bahkan katak dewasa yang sedang berkoordinasi membuat telur pun ada, bisa dibayangkan betapa bau dan hijaunya air. Tidur beralaskan nisan orang yang tak dikenal dengan baju yang belum juga kering karena berendam. Mengangkat koper di kepala sambil berteriak-teriak sepanjang jalan, yang bodohnya ketika beberapa teman mengosongkan kopernya malah saya mengisi penuh karena takut ketahuan. Lari lintas medan dengan tas berisi pasir (-+ 2kg) dan memanggul senjata. Mengangkat kursi sekretaris di atas kepala. Melintasi hutan belantara. Dan yang paling seru, menembak dengan peluru sungguhan. AWESOME!
Aaaaaaaa terima kasih ya Allah atas pengalaman yang tak terlupakan ini. Terima kasih pula atas limpahan kesehatan yang Engkau berikan sehingga saya bisa menjalani samapta dengan lancar. Senang rasanya bisa menjalani 'penyiksaan' selama 5 minggu tanpa ada rasa beban, bahkan saya mengakui saya menikmatinya dengan sebenar-benarnya nikmat berolahraga. Push up sit up sudah menjadi kebutuhan sehingga saya pun melakukan sendiri dikala pelatih tidak memberikan porsi. Makan yang tadinya saya merasa tersiksa karena harus dilakukan dengan cepat (10 menit maaan,how could I..?!) dengan porsi yang saya anggap itu porsi gila, dan pada akhirnya saya begitu menantikan waktu makan karena sudah kelaparan. Mungkin saya begitu bersemangat sampai-sampai metabolisme tubuh begitu cepat, semua energi berubah menjadi keringat dan tepat sekali perut terasa lapar ketika waktu makan tiba.
Extra fooding pagi siang malam.. saat dimana teman-teman agak sedih karena harus menjaga berat badan, malah saya begitu menantikannya karena perut begitu lapar setelah kegiatan. Aaaaaaaaa sungguh, saya terlalu menikmatinya saudara-saudaraaaaaaa..
It's funny to know that i really really want this happen to me long long time ago, and.. it finally really happened to me! Bagian yang membahagiakan adalah ketika kemampuan karate begitu dibutuhkan untuk setiap pegawai Bea Cukai, dan alhamdulillah saya sudah mencicil menguasainya, dan saya bahagia bisa sharing ke semuanya. Senang rasanya saya tidak sendirian belajar karate :')
Thanks God for creating a tough Marissa. Being tough really helps me to face everything well and happily. Maybe some of them get stressed or sad or mad or something, but for me, i know that that's what they want, so i would not get mad or even sad.
Satu pesan saya untuk peserta berikutnya, jalani samapta dengan gembira, dan ketika kamu mulai merasa kamu tersakiti atau marah atau kecewa, itulah yang mereka inginkan. Samapta hanyalah permainan psikologis, yang berhasil melaluinya dialah yang menang.
Samapta, adalah ketika semua orang keliatan aslinya. Keliatan mana yang sigap mana yang nunak-nunuk. Di samapta maka ketauan lah saya yang tidak bisa tidak banyak makan. Ketauan lah saya yang tidak bisa tidak nges (tidur) dimanapun saya berada. Bahkan dalam kondisi tiarap akan push up, terlentang akan sit up, duduk mendengarkan pengarahan, menulis materi, bahkan berdiri saat upacara, nges pun tak bisa dihindarkan. Sungguh, hanya di samapta.
Paling memorable adalah hari terakhir. Karena apa? Saya masuk kolam kodok 2 kali! dan 2-2nya masuk kepala duluan! Bisa dibayangkan berapa liter air yang masuk dari mulut dan hidung. Kebetulan saya tidak bisa berenang dan saya begitu takut air *sangat memalukan :'(* sehingga saya hampir tenggelam dalam kolam sedalam 1.5 meter -____-' maafkan saya teman, kalian yang tidak seharusnya nyebur terpaksa masuk kolam demi menyelamatkanku. Big THANKS :')
Big thanks also to Putu Gian Aryanti. Tanpa dia mungkin saya tidak akan sesemangat itu karena tidak ada saingan. Senang rasanya mendapat teman dengan pasion yang sama, semangat yang sama, pandangan yang sama.
Para pelatih yang tadinya garang tapi terlihat bergitu bersahabat dihari penutupan. Papiton dan senpai Haris.. pelatih yang hawer-hawer dan menyebalkan, terima kasih sudah melempar saya di kolam. Tak luput teman-teman yang membantu mereka, terima kasih.
Well, maybe i'm too excited to tell everything about samapta jadi tulisan saya acak-acakan ga jelas. hahahaha. Yang jelas, pada intinya. Samapta ini gue banget! Bener yang dibilang, manis dikenang, tapi pahit kalo sampe musti ngulang. Ampuuuuun!!
4/82? Not bad,girl! hehehehehehe.
Extra fooding pagi siang malam.. saat dimana teman-teman agak sedih karena harus menjaga berat badan, malah saya begitu menantikannya karena perut begitu lapar setelah kegiatan. Aaaaaaaaa sungguh, saya terlalu menikmatinya saudara-saudaraaaaaaa..
It's funny to know that i really really want this happen to me long long time ago, and.. it finally really happened to me! Bagian yang membahagiakan adalah ketika kemampuan karate begitu dibutuhkan untuk setiap pegawai Bea Cukai, dan alhamdulillah saya sudah mencicil menguasainya, dan saya bahagia bisa sharing ke semuanya. Senang rasanya saya tidak sendirian belajar karate :')
Thanks God for creating a tough Marissa. Being tough really helps me to face everything well and happily. Maybe some of them get stressed or sad or mad or something, but for me, i know that that's what they want, so i would not get mad or even sad.
Satu pesan saya untuk peserta berikutnya, jalani samapta dengan gembira, dan ketika kamu mulai merasa kamu tersakiti atau marah atau kecewa, itulah yang mereka inginkan. Samapta hanyalah permainan psikologis, yang berhasil melaluinya dialah yang menang.
Samapta, adalah ketika semua orang keliatan aslinya. Keliatan mana yang sigap mana yang nunak-nunuk. Di samapta maka ketauan lah saya yang tidak bisa tidak banyak makan. Ketauan lah saya yang tidak bisa tidak nges (tidur) dimanapun saya berada. Bahkan dalam kondisi tiarap akan push up, terlentang akan sit up, duduk mendengarkan pengarahan, menulis materi, bahkan berdiri saat upacara, nges pun tak bisa dihindarkan. Sungguh, hanya di samapta.
Paling memorable adalah hari terakhir. Karena apa? Saya masuk kolam kodok 2 kali! dan 2-2nya masuk kepala duluan! Bisa dibayangkan berapa liter air yang masuk dari mulut dan hidung. Kebetulan saya tidak bisa berenang dan saya begitu takut air *sangat memalukan :'(* sehingga saya hampir tenggelam dalam kolam sedalam 1.5 meter -____-' maafkan saya teman, kalian yang tidak seharusnya nyebur terpaksa masuk kolam demi menyelamatkanku. Big THANKS :')
Big thanks also to Putu Gian Aryanti. Tanpa dia mungkin saya tidak akan sesemangat itu karena tidak ada saingan. Senang rasanya mendapat teman dengan pasion yang sama, semangat yang sama, pandangan yang sama.
Nia aku Anton Kiki Gian |
Para pelatih yang tadinya garang tapi terlihat bergitu bersahabat dihari penutupan. Papiton dan senpai Haris.. pelatih yang hawer-hawer dan menyebalkan, terima kasih sudah melempar saya di kolam. Tak luput teman-teman yang membantu mereka, terima kasih.
Well, maybe i'm too excited to tell everything about samapta jadi tulisan saya acak-acakan ga jelas. hahahaha. Yang jelas, pada intinya. Samapta ini gue banget! Bener yang dibilang, manis dikenang, tapi pahit kalo sampe musti ngulang. Ampuuuuun!!
4/82? Not bad,girl! hehehehehehe.
1 comments:
aaakkk.. foto dengan tampang lecek itu dipajang di sini. *maluuu :D
Intinya samapta itu cukup sekali seumur hidup lah ya, cha. :p
Post a Comment