Pages

Saturday, April 16, 2011

Karena Pria (juga) Ingin Dimengerti - part 1


Tulisan ini dibuat oleh seorang wanita (perkenalkan nama saya Marissa :) ) yang ingin memberikan pengertian kepada rekan sesama wanita lainnya tentang sesuatu. Masih ingat dengan lagu Karena Wanita Ingin Dimengerti ? Yak, bener, lagunya Ada Band. Tapi kali ini penulis, ehh maksudnya saya (duh,gara-gara kT.Ta ni, jadi kebiasaan) tidak akan membahas tentang itu, justru sebaliknya, Karena Pria (juga) Ingin Dimengerti. Kenapa mesti pake tanda kurung? Yaa biarin.. suka-suka gue doong..
Sebelumnya saya sampaikan bahwa tulisan ini hanya dibuat berdasarkan pandangan dan pendapat saya seorang, jadi kalo mungkin pembaca merasa kontra dengan pendapat saya, yaudah.. urusan lo bukan urusan gue, gitu aja kali ya.. hohoho
Tulisan saya dasarkan pada referensi curhatan pria yang saya ambil dari blog seseorang, bisa di cek di My DeveLoveR Blog tentang poin-poinnya, dengan beberapa editan dikit. Saya uraikan pandangan saya dari tiap-tiap poin berikut.

1.    Tidak Semua cowok seperti Dedy Cobuzer. Jadi jangan harap kami bisa membaca isi pikiranmu disaat kamu manyun tanpa suara. Apa susahnya sih bilang : “Aku Laper, Aku minta dibeliin pakaian, Tolong Rayu Aku…!!”
Jawab saya..
Haaah.. baiklah.. Bagi wanita ini adalah kenyataan pahit, kenapa? Ya karena lagu itu tadi, karena wanita ingin dimengerti!
Tapi emang dasar pria, survei membuktikan bahwa pria itu pada dasarnya bodoh (hehe, bukan fitnah, emang kenyataannya gitu kan :p). Bodoh disini dalam artian ngga ngeh. Ga pengen nebak apa yang ada dipikiran wanita, males mikir juga mungkin. Padahal ane kasih tau ya gan, wanita itu suka ditebak. Tapi mau gimana lagi, takdir berkata lain. Mengertilah wanita, pria itu bodoh, jadi karena anda pintar ya jangan marahin pria gara-gara ga bisa nebak pikiran anda. Bener emang, apa susahnya sih, tinggal bilang aja maunya apa. Ga musti nunggu respon yang ga tau kapan kejawab, problem solved, case closed. Gampang kan.

2.   Hari Minggu itu waktunya istirahat setelah 6 hari bekerja, jadi jangan harap kami mau menemani seharian jalan2 ke mall.
Jawab saya...
Aiish.. apaan ni. Saya ga bisa jawab. Saya kan masih kuliah, belum kerja. Ya mungkin maksud mereka di sini gini, kalo pria lagi capek ya jangan paksain nemenin jalan-jalan. Gitu kali yak? Ntar yang ada malah tidur di jalan, parahnya selama jalan malah bawaannya emosi terus, marah-marah ga jelas, namanya juga orang capek. Suruh aja tidur, pria seneng banget tuh kalo dikasih waktu buat tidur.
3.   Berbelanja BUKAN olahraga. Dan kami gak akan berpikir ke arah situ. Bagi kami belanja ya belanja, kalau sudah pas ya beli saja, perbedaan harga toko A dan B cuma 1,000 perak jadi nggak usah keliling kota untuk cari yang paling murah, buang2 bensin aja.
Jawab saya...
Hahaa.. kayak ga tau wanita aja. Wanita ga mikir pake logika buat bisa dapetin baju terbaik. Tapi emang dasar pria, mikirnya gitu deh. Saya yakin, saat mereka diajak belanja sang wanita, sebenarnya di hati mereka berkata “ajak temen kosan aja, biar bisa keliling sesuka hati”. Baiklaah.. saya juga tau, sia-sia mengajak pria belanja, kalo ditanya pendapat bagus ngga ni baju, jawabnya standar, iya bagus, teserah aja kalo suka yauda beli aja. Haaah..
Hai wanita, saya kasih tau ya, kalo emang pengen jalan sama pria, ngapain ke nonton ato ke kebun binatang, asal jangan belanja, okee..!! Mungkin ibarat kita bosan menunggu pria bermain futsal, seperti itulah kebosanan mereka saat menemani kita belanja.

4.   Menangis merupakan suatu pemerasan. Lebih baik kami mendengar suara petir, guntur , bom meledak daripada suara tangisanmu yang membuat kami tidak bisa berbuat apa2.
Jawab saya...
Hahaa sukuriin.. saya tau ko pria paling lemah kalo wanita sudah menangis. Hati kalian begitu berkecamuk (alah!) dan bingung melihat kami menangis. Mau tidak mau kalian lah yang salah. Abis mau gimana lagi, hati kami kan begitu rapuh, makanya jagaiiin.. *manjasession
Tapi ga tega juga sih sebenernya. Kasian liat kalian kebingungan. Baiklah..
Jangan suka menangis ya ibu-ibu, jangan pula gunakan tangisan sebagai senjatamu untuk merengek pada mereka. Kasian tau, mereka jadi serba salah. Merengek bukan hal yang terpuji. Kalo mereka tidak bisa menuruti apa mau kita, yauda terima aja. Mungkin ada banyak alasan yang bisa kita pahami kalo kita mau mendengarkan mereka. Yakinlah, mereka punya alasan yang lebih logis dibanding apa mau kita yang mungkin diluar nalar.


5.   Tanya apa yang kamu mau. Cobalah untuk sepaham tentang hal ini. Sindiran halus tidak akan dimengerti. Sindiran kasar tak akan dimengerti Terang2an menyindir juga kita gak ngerti! Ngomong langsung kenapa sih!?!
Jawab saya...
Kembali lagi ke poin penting nomer satu, pria itu bodoh, jadi maklumlah hai para wanita. sindiran bukan solusi, hanya buang-buang waktu, bicaralah maka solusi akan terbuka.

6.   Ya dan Tidak adalah jawaban yang paling dapat diterima hampir semua pertanyaan. It’s Simple.!!
Jawab saya...
Iya daaah.. di kamus pria memang hanya ada kata iya dan tidak. Mereka ga suka kita kebanyakan pertimbangan.
‘Jadi beli baju apa ngga?’
‘pengen siih, tapi mahhaaal.. tapi lucuuu...’
‘jadi iya apa nggaaaaak..-.-‘
‘menurut kamu gimana?’
‘.......’ (pergi saja)
Baiklah, kami mengerti. Karena itulah mengapa pria lebih pantas menjadi pemimpin. Dan mengapa pria lebih tegas dari wanita, untuk menyadarkan betapa bertele-telenya kita.


7.   Cerita ke kami kalo mau masalah kamu diselesaikan. Karena itu yang kami lakukan.. Pengen dapet simpati doang sih, cerita aja ke temen2 cewekmu.
Jawab saya...
Hahaa saya paham maksud anda. Mungkin seperti ini..
‘masa dosen aku tiap pertemuan ngasih kuis coba, huh ngeselin banget..’
‘yauda berarti malemnya mesti belajar..’  à jawaban yang sangat standar, namun solusi terpecahkan.
Padahal sih saya yakin si wanita pengen si pria mendukung pernyataan si wanita bahwa dosennya menyebalkan.
Kalo pengen dijawab: ‘eh masa sih, kasian banget. Gak banget deh ya dosen kayak gitu, bikin bete aja. Dosenku mah masuk bentar langsung pulang. Hahaa, sabar yaa..’, crita aja ke temen kosan. Ya kan?!

8.    Sakit kepala selama 17 bulan adalah penyakit. Pergi ke dokter sana !
Jawab saya...
Ngga ngerti maksudnya apaan. Gini mungkin, kalo sakit sih ke dokter aja, ngeluh ga akan menyembuhkan penyakit. Kecuali ngeluh ke pria yang dimaksud adalah pak dokter ya ga apa-apa. (apaan sih?)

9.    Semua yang kami katakan 6 bulan lalu gak bisa dipertimbangkan dalam suatu argumen. Sebenernya, semua komentar jadi gak berlaku dan batal setelah 7 hari. Janji kami untuk menyebrangi lautan dan mendaki gunung itu hanyalah klise, jangan dianggap serius.
Jawab saya...
JADI SELAMA INI HANYALAH BUALAN BELAKA?! Puiih.. makasih!
Catatan: hai wanita, pria hanya mengatakan hal yang sesuai logika. Kalo dia bicara diluar logika, berarti mereka bohong!
Oiya, saya pernah membaca artikel, tentang surat suami kepada istrinya yang dikecewakan suami hanya karena jawaban logis si pria.
Sang istri bertanya ‘sayang, seandainya aku minta setangkai bunga yang hanya tumbuh di tepi jurang yang sangat curam, apakah kau rela berkorban untuk mengambilkannya untukku?
Suami menjawab ‘tentu saja tidak, untuk apa, aku bisa membelikanmu bunga yang jauh lebih indah di toko bunga sebelah’.
Sang istri marah dan mogok bicara dengan sang suami.
Sang suami bingung, akhirnya membuat surat.
‘Maafkan aku sayang, aku tidak bisa mengambilkanmu bunga di tepi jurang. Bagaimana nanti kalau aku jatuh dan mati? Aku tidak bisa membayangkan betapa sedihnya dirimu kutinggalkan sendirian. Aku tidak rela matamu sembab karena menangisiku tiap malam, aku tidak mau melihatmu menjadi gila karena penyesalanmu yang berkepanjangan. Masih banyak hal yang bisa kulakukan untuk membuktikan cintaku padamu, tidak dengan mengorbannya nyawa.’
Sang istri pun memeluk erat sang suami dan meminta maaf.
Huugh.. sedih yaa.. (ngga, biasa aja. à Pasti gitu deh jawabannya pria)

Bah, baru separuh yang saya bahas, sudah sepanjang ini. To be continued aja deh yaaaa... :)