Pages

Wednesday, February 22, 2012

Jakarta oh Bapepam

Marissa Rahmadhany : BAPEPAM-LK


Seperti di sambar petir di siang bolong, terlebih setelah beberapa menit menanti loading yang sangat amat lambat dan dibantu kringetan *suer ini fakta*, lemas aku membaca pengumuman itu.
BAPEPAM? WHAT IS THAT?
Ya Allah bapepam apa ya Allah, jauh ga bakalan ditempatinnya, bisa di Jawa ga, bisa sering jenguk bapak ibu ga. Pikiranku ga bisa jauh-jauh dari itu. Segeralah masku yang googling, dan ternyata, kantornya cuma 1 yaitu di Jakarta Pusat. Makin lunglai badan ini. Hidupku harus dihabiskan di kota metropolutan itu sampai pensiun. Ya Allah.. Pengen nangis. Doa yang selama ini ku panjatkan agar jangan sampai harus di Jakarta, malah jadinya gitu. Sungguh Allah, sangat diluar dugaan. Mungkin emang aku yang salah, ga seharusnya aku berharap banyak bisa dapet sesuai apa yang aku mau. Tapi mau bagaimana lagi, kuasaNya lah yang menentukan.
Aduh, udah ga bisa berkata-kata lagi. Mau terus meratapi ga masuk DJBC pun ga akan mengubah tugasku pindah kesana. Dari sekian banyak wanita, tak satupun ada aku di list BC. Sungguh, nyesek..
Tapi alhamdulillah, obat pun datang. Teman-teman mulai memberi selamat padaku.
"Waaah selamat ya di bapepam.." Saat itu aku membacanya masih dengan mimik maksa bahagia. Tapi lama-lama teman yang lain memberi selamat juga dan berkata
"Waah senengnya di bapepam, padahal aku pengen banget loh disana"..
SUNGGUH? Kenapa mesti kepingin? Bahkan ada yang bilang..
"Wuiih hebaat bisa di bapepam.."
Ya Allah apa ini, inikah jawabanMu atas kufur nikmatku?
Rupanya dari ucapan mereka, aku pun menyadari, betapa beruntungnya aku dapet bapepam. Alhamdulillah Ya Allah :')
Oke, syukur itu sudah pasti, tapi untuk meratapi masalah tinggal di Jakarta itu,sungguh masih sulit dihilangkan. Bayangkan, pulang setahun sekali, sekalinya pulang dirumah cuma beberapa hari. Ya Allah, aku ga tega ninggalin bapak ibu :'(
Aku pun harus terbiasa dengan kehidupan kota yang sumpek, polusi, individualis. Bahkan jika aku sudah menikah, aku harus tinggal disana. Sungguh, untuk sekarang, ini masih berat buatku.
Tapi yang pasti, mau ga mau, dan harus mau, aku musti bisa enjoy. Percuma dong ya kalo ampe ga bisa enjoy. Ya Allah, mohon bimbinganMu, mohon bantuanMu, mohon sadarkan aku berapa beruntungnya aku :)